Penyakit diabetes tipe 2 sering tidak terdeteksi pada tahap awal. Akibatnya, penderita diabetes baru banyak terdeteksi menderita serangan jantung, kebutaan, amputasi, sampai kematian akibat diabetes.
Dengan jumlah kasus mencapai 90% dari semua jenis diabetes, diabetes tipe 2 jenis yang paling umum diderita. Diabetes tipe ini terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh berhenti merespon insulin, sehingga memicu tingginya tingkat glukosa dalam darah.
Ada beberapa hal yang tanpa disadari membuat seseorang lebih tinggi berisiko terkena diabetes. Jika Anda secara teratur tidur kurang dari lima jam sehari, risiko terkena diabetes dua kali lipat dibandingkan mereka yang tidur 7 – 8 jam setiap malam.
Berikut ini beberapa penyebab seseorang lebih besar berisiko terkena diabetes, seperti dilaporkan oleh Daily Mail.
- Bentuk tubuh apel
Ukuran pinggang yang semakin lebar beberapa kilogram bisa menyebabkan
risiko diabetes tipe 2. Seorang wanita berisiko jika pinggang mereka
diukur lebih dari 80 cm. Pria Asia berisiko tinggi jika ukuran pinggang
mereka lebih dari 90 cm.
- Kurang tidur
Jika seseorang secara teratur tidur kurang dari 5 jam sehari, maka
mereka berisiko dua kali terkena diabetes dibandingkan mereka yang tidur
7 – 8 jam sehari. Kurangnya istirahat akan mengganggu irama sirkadian
tubuh, jam internal yang mengatur tidur dan siklus bangun secara alami.
Dan ini diyakini melepaskan hormon stres terlalu banyak.
- Kista ovarium
Sebanyak 10% pasien dengan sindrom ovarium polikistik bisa
menyebabkan diabetes tipe 2. Seperti diabetes, sindrom ovarium
polikistik berhubungan dengan ketidakseimbangan insulin. Jika terlalu
banyak insulin dalam darah, ovarium memproduksi hormon testosteron
terlalu banyak, sehingga gejala seperti pertumbuhan rambut yang
berlebihan, jerawat, kenaikan berat badan, dan depresi. Peningkatan
kadar insulin akan merusak ovarium dan pankreas, dan menyebabkan
diabetes.
- Mendengkur
Sebuah penelitian di Yale menunjukkan masalah mendengkur yang sudah
parah, menciptakan peluang dari kadar gula darah yang lebih tinggi.
Pendengkur berat lebih mungkin berisiko diabetes sebesar 50%. Salah satu
faktor risiko mendengkur adalah kelebihan berat bedan, yang juga
pertanda untuk diabetes tipe 2. Namun, ilmuwan mengklaim bahwa
menurunnya saluran udara dapat menyebabkan peningkatan tingkat kortisol,
yang menyebabkan tingkat glukosa meningkat.
-
Kehamilan
Meskipun masih menjadi perdebatan, para ilmuwan menemukan bahwa satu dari 20 wanita hamil mengalami diabetes gestasional. Wanita hamil memproduksi gula ekstra untuk membantu janin tumbuh, sehingga mengganggu keseimbangan glukosa insulin normal, dan umumnya melahirkan bayi dengan ukuran lebih besar.
Meskipun akan sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan, wanita yang mengalami diabetes gestasional memiliki risiko lebih dari 7 kali lebih tinggi terkena diabetes di masa depan.
-
Melewatkan sarapan
Penelitian di Australia menemukan bahwa orang yang melewatkan sarapan cenderung mengalami penurunan mendadak pada gula darah di pagi hari, sehingga mereka lebih sering makan makanan manis. Inilah yang menyebabkan gula darah meningkat tiba-tiba dan merangsang insulin. Akibatnya sel-sel tubuh resisten terhadap efek dari hormon yang memungkinkan terjadinya diabetes.
-
Shift kerja
Bekerja shift dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan diabetes tipe 2 sebesar 50%. Sebuah penelitian terbaru di Harvard University menemukan bahwa para pekerja yang bekerja malam hari dan sistem shift berisiko. Seperti halnya kurang tidur, shift kerja berpengaruh pada terganggunya irama sirkadian tubuh.
-
Minum jus buah
Sebuah penelitian dari 70.000 wanita yang minum sekitar 180 ml jus buah per hari, berisiko 18% lebih besar terkena diabetes. Gula alami dalam buah-buahan sangat cepat diserap melalui perut, menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Namun, makan buah ketimbang jus akan memperlambat penyerapan karena serat membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna.
dikutip dari : intisari
0 comments:
Post a Comment